Sistem pertanian vertikultur
adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal atau
bertingkat. Sistem ini cocok diterapkan di lahan-lahan sempit atau di
pemukiman yang padat penduduknya.
Kelebihan dari sistem pertanian vertikultur adalah : 1) efisiensi penggunaan lahan karena yang ditanam jumlahnya lebih banyak dibandingkan sistem konvensional, (2) penghematan pemakaian pupuk dan pestisida, (3) kemungkinan tumbuhnya rumput dan gulma lebih kecil, (4) dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman diletakkan dalam wadah tertentu, (5) mempermudah monitoring/pemeliharaan tanaman.
Jenis tanaman yang dapat ditanam secara vertikultur ini sangat banyak, biasanya dari komoditas sayuran, tanaman hias ataupun komoditas tanaman obat. Dari
komoditas sayuran antara lain : sawi, kucai, pakcoi, kangkung, bayam,
kemangi, caisim, seledri, selada bokor dan bawang daun. Budidaya tanaman
sayuran secara vertikultur ini dapat dilakukan di pekarangan rumah untuk memenuhi kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan juga meminimalisirkan pengeluaran keluarga.
Model budidaya secara vertikultur dapat berupa : Model gantung, Model tempel, Model Tegak dan Model Rak. Berikut adalah model budidaya tanaman sayuran secara vertikultur sederhana model rak :
Cara merakit pot dari talang air.
Siapkan wadah tanaman berupa talang
air segi empat sepanjang 150 (seratus lima puluh) cm sebanyak 3 (tiga)
buah. Lubangi bagian bawahnya dan tutup bagian kedua sisinya.
Untuk
rak, siapkan reng kayu dengan panjang 1(satu) meter sebanyak 5 (lima)
batang. Kayu bulat sebanyak 3 (tiga) batang ukuran 1 (satu ) m. Reng
kayu ukuran 60 cm sejumlah 2 (dua) batang, ukuran 45 cm sejumlah 2 (dua) batang dan 30 cm sejumlah 2 (dua) batang. Rangkailah kayu tersebut seperti gambar dibawah ini.
Letakan talang air di rak kayu, dan isi pot talang air tersebut dengan media tanam.
Media Tanam :
1. Media tanam berupa campuran pupuk kandang dan tanah dengan perbandingan volume 1:1
2. Masukan media tanam ke dalam talang air yang telah disiapkan.
Persemaian dan Penanaman :
1. Untuk tanaman kangkung dan bayam
benih bisa langsung ditanam dalam media tanam talang air tersebut.
Untuk tanaman cabai, terong, paprika, sawi benih harus disemaikan
terlebih dahulu. Namun karena talang air berukuran kecil, jenis tanaman
apa yang akan ditanam harus menjadi perhatian. Tanaman yang bisa ditanam biasanya tanaman daun antara lain bayam, kangkung dan sawi.
2. Cara
persemaiannya adalah benih direndam dalam air hangat (± 50ÂșC) selama 1
(satu) jam. Semaikan benih-benih tersebut ke dalam media tanam berupa
bak plastik atau tray, setelah tanaman mempunyai daun antara 4-5 helai, bibit bisa dipindahkan langsung ke dalam talang air tersebut.
3. Pemindahan
bibit ke media talang air tersebut harus sangat hati-hati, usahakan
tanah masih menempel pada akar tanaman. Lakukan penanaman pada sore hari
atau pada pagi hari dengan membenamkan tanaman sampai batas leher akar.
Pemeliharaan :
1. Penyiraman dilakukan sebanyak 2 (dua) kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari
2. Penyulaman dilakukan bila ada tanaman yang mati
3. Pemupukan dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu :
a. Dengan
mengunakan pupuk cair (NPK) lengkap sebanyak 1 (satu) gram dicairkan
dalam 1 (satu) liter air lalu disemprotkan ke daun tanaman sebanyak
100-250 cc pertanaman atau tergantung umur tanaman dengan interval 1-2
minggu sekali.
b. Dengan
menggunakan NPK yang disiramkan pada media tanam bukan pada tanamannya.
Dosis pupuk yang dianjurkan untuk fase pertumbuhan adalah 2 sendok
makan NPK/10 liter air (1 ember) atau campuran urea + SP36 + KCl dengan
perbandingan 2:1:1.
4. Pengendalian
hama penyakit sebaiknya dilakukan secara konvensional/mekanik dengan
cara mencabut atau menggunting tanaman yang terserang hama penyakit .
Hindari pemakaian pestisida dan bila terpaksa gunakan pestisida yang
selektif dan secara bijaksana.
sumber : http://babel.litbang.deptan.go.id
Tag :
cara budidaya
0 Komentar untuk "Budidaya Tanaman Sayuran secara Vertikultur"