Kakao
merupakan salah satu buah hasil perkebunan di kawasan tropis.
Keberadaan tanaman ini tersebar hingga ke berbagai negara seperti
kawasan Amerika selatan, kawasan Afrika, serta wilayah Indonesia. Di
Negara Indonesia sendiri, buah kakao banyak ditemukan di daerah
Sulawesi, Sumatera, Jawa, Flores serta Nusa Tenggara Timur.
Selain banyak tumbuh di daerah tropis, buah kakao juga memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi. Tak heran lagi jika saat ini prospek cerah bisnis kakao, menarik minat masyarakat untuk dibudidayakan dan diolah menjadi produk yang bernilai tinggi. Buah yang memiliki nama latinTheobroma Cacao L tersebut,
kini menjadi salah satu komoditas ekspor yang mampu menambah
penghasilan devisa negara setiap tahunnya. Salah satu hasil olahan kakao
yang menjadi komoditas ekspor adalah produk cokelat. Dan yang lebih
menguntungkan lagi, kakao dari Negara Indonesia memiliki kandungan lemak
cokelat yang cukup tinggi, sehingga menghasilkan bubuk kakao dengan
mutu yang baik. Kelebihan ini dapat dijadikan sebagai peluang usaha baru
dari hasil budidaya kakao di negara kita.
Melimpahnya
buah kakao di Indonesia dengan kandungan lemak cokelat, ternyata tidak
selamanya menjamin tingginya kualitas produk yang dihasilkan. Semakin
lama, kualitas produk kakao yang ada di negara kita mengalami penurunan
harga. Dari mulai fermentasi yang kurang bagus, pengeringan yang belum
sempurna, adanya ukuran biji yang tidak seragam, kadar kulit yang cukup
tinggi, serta tingkat keasaman yang cukup tinggi, menyebabkan harga
kakao Indonesia lebih rendah dibandingkan kakao hasil negara lain.
Turunnya
kualitas kakao saat ini, disebabkan pengolahan yang masih kurang.
Kebanyakan masyarakat menggunakan sarana pengolahan yang masih minim,
masih banyak yang belum menerapkan teknologi untuk menghasilkan produk
yang bermutu. Biji kakao yang bermutu diperhatikan para konsumen dari
bentuk fisiknya, cita rasanya, kebersihan produknya, keseragaman produk,
serta konsistensi kualitas produk dari proses pengolahan yang tepat.
Proses
pengolahan buah kakao menjadi kunci utama kualitas produk hasil kakao,
karena dalam proses tersebut terjadi pembentukan fisik, cita rasa, serta
faktor lain yang menjadi standar produk kakao berkualitas. Untuk itu
berikut kami informasikan beberapa proses pengolahan buah kakao, agar
menghasilkan produk yang berkualitas:
Pemeraman buah
Pemeraman buah adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyeragamkan kematangan buah, sehingga biji kakao lebih mudah dikeluarkan. Kegiatan ini biasanya dilakukan di tempat teduh, selama 5 – 7 hari. Pemeraman dilakukan dengan cara memasukan buah ke dalam keranjang serta permukaannya ditutup dengan daun.
Pemeraman buah adalah kegiatan yang dilakukan untuk menyeragamkan kematangan buah, sehingga biji kakao lebih mudah dikeluarkan. Kegiatan ini biasanya dilakukan di tempat teduh, selama 5 – 7 hari. Pemeraman dilakukan dengan cara memasukan buah ke dalam keranjang serta permukaannya ditutup dengan daun.
Pemecahan buah
Proses pemecahan buah ditujukan untuk mengeluarkan biji kakao dari buahnya. Usahakan untuk tidak mengenai biji kakao, agar biji tidak rusak bentuknya maupun warnanya. Keluarkan biji dan buang empelur yang melekat pada biji.
Proses pemecahan buah ditujukan untuk mengeluarkan biji kakao dari buahnya. Usahakan untuk tidak mengenai biji kakao, agar biji tidak rusak bentuknya maupun warnanya. Keluarkan biji dan buang empelur yang melekat pada biji.
margin-left: 0px; margin-right: 0px;
margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right:
0px; padding-top: 0px; text-align: justify;">
Fermentasi
Fermentasi merupakan kegiatan untuk melepaskan zat lendir dari permukaan kulit biji dan menghasilkan biji dengan mutu dan aroma yang baik. Selain itu fermentasi juga dilakukan untuk menghindari tumbuhnya hama dan jamur selama masa penyimpanan. Fermentasi dapat dilakukan dengan memakai keranjang bamboo yang sudah bersih dan dialasi daun pisang, untuk memasukan kurang lebih 50 kg biji kakao basah. Setelah itu keranjang yang berisi biji kakao permukaannya ditutupi kembali dengan daun pisang, pada hari ketiga lakukan pembalikan biji dan hari keenam biji bisa dikeluarkan untuk siap dijemur.
Fermentasi merupakan kegiatan untuk melepaskan zat lendir dari permukaan kulit biji dan menghasilkan biji dengan mutu dan aroma yang baik. Selain itu fermentasi juga dilakukan untuk menghindari tumbuhnya hama dan jamur selama masa penyimpanan. Fermentasi dapat dilakukan dengan memakai keranjang bamboo yang sudah bersih dan dialasi daun pisang, untuk memasukan kurang lebih 50 kg biji kakao basah. Setelah itu keranjang yang berisi biji kakao permukaannya ditutupi kembali dengan daun pisang, pada hari ketiga lakukan pembalikan biji dan hari keenam biji bisa dikeluarkan untuk siap dijemur.
Pengeringan
Pengeringan dapat dilakukan dengan cara manual, menggunakan mesin pengering, atau kombinasi keduanya. Suhu yang dibutuhkan dalam proses pengeringan, berkisar antara 55 sampai 66 Âșc. Untuk lama pengeringan manual kurang lebih 7 hari bila cuaca tidak hujan, namun bila cuaca sering hujan bisa membutuhkan waktu hingga 4 minggu. Sedangkan bila menggunakan mesin pengering, hanya membutuhkan waktu 20 sampai 25 jam. Pengeringan yang sempurna, menghasilkan biji kakao dengan kandungan air 6 – 7 %.
Pengeringan dapat dilakukan dengan cara manual, menggunakan mesin pengering, atau kombinasi keduanya. Suhu yang dibutuhkan dalam proses pengeringan, berkisar antara 55 sampai 66 Âșc. Untuk lama pengeringan manual kurang lebih 7 hari bila cuaca tidak hujan, namun bila cuaca sering hujan bisa membutuhkan waktu hingga 4 minggu. Sedangkan bila menggunakan mesin pengering, hanya membutuhkan waktu 20 sampai 25 jam. Pengeringan yang sempurna, menghasilkan biji kakao dengan kandungan air 6 – 7 %.
Sortasi Biji
Sortasi biji dimaksudkan untuk memisahkan antara biji yang baik dengan biji cacat, atau kotoran lain seperti kulit kakao, kerikil, serta daun kakao. Kegiatan ini dilakukan menggunakan ayakan, dan dikerjakan setelah 1 hari atau 2 hari setelah pengeringan, agar biji kakao tidak terlalu rapuh.
Sortasi biji dimaksudkan untuk memisahkan antara biji yang baik dengan biji cacat, atau kotoran lain seperti kulit kakao, kerikil, serta daun kakao. Kegiatan ini dilakukan menggunakan ayakan, dan dikerjakan setelah 1 hari atau 2 hari setelah pengeringan, agar biji kakao tidak terlalu rapuh.
Pengemasan dan Penyimpanan Biji
Untuk pengemasan hindari penggunaan karung plastik, biji kakao lebih bagus dikemas dalam kantong goni. Selain itu pilih ruangan yang bersih serta memiliki ventilasi dengan kelembapan dibawah 75 %. Hindari ruangan yang memiliki aroma tertentu, karena biji kakao akan menyerap aroma tersebut. Beri jarak antara wadah dan lantai ± 8 cm, dan jarak wadah dengan dinding ± 60 cm, dengan begitu biji kakao dapat disimpan selama kurang lebih 3 bulan.
Untuk pengemasan hindari penggunaan karung plastik, biji kakao lebih bagus dikemas dalam kantong goni. Selain itu pilih ruangan yang bersih serta memiliki ventilasi dengan kelembapan dibawah 75 %. Hindari ruangan yang memiliki aroma tertentu, karena biji kakao akan menyerap aroma tersebut. Beri jarak antara wadah dan lantai ± 8 cm, dan jarak wadah dengan dinding ± 60 cm, dengan begitu biji kakao dapat disimpan selama kurang lebih 3 bulan.
Adanya
proses produksi serta penggunaan mesin teknologi tepat guna, akan
meningkatkan kualitas produk biji kakao yang ada di Indonesia. Berbagai
mesin pengolah kakao seperti mesin memecah kulit dan memisahkan biji
Kakao, mesin penyangrai, mesin pemasta kasar, mesin pemasta halus, mesin
pengupas kulit ari kakao, mesin pemeras lendir biji kakao, kotak
fermentasi, mesin pengering kakao, mesin sortasi biji kakao, mesin
pengempa lemak, mesin pembubuk cokelat, mesin penghalus cokelat, dll.
Dapat membantu para pelaku bisnis untuk mengolah kakao lebih efektif dan efisien, dengan hasil produk yang lebih berkualitas pula.
Semoga
dengan informasi potensi bisnis yang dimiliki kakao, dapat
memberikan ide bisnis serta informasi pengolahan kakao yang efektif dan
efisien bagi Anda yang berada di daerah penghasil kakao. Selamat
mencoba dan salam sukses.
Tag :
peluang bisnis
0 Komentar untuk "Prospek Cerah Budidaya Kakao"